Kandungan Asbes dalam Bedak Bayi Johnson & Johnson
Dalam uji yang dilakukan FDA terhadap produk bedak bayi Johnson & Johnson bulan sebelumnya, kandungan asbes sebenarnya tidak ditemukan. Namun, berita yang tersebar di masyarakat terlanjur menimbulkan rasa skeptis dari para pelanggan. Saat ini, perusahaan pun mengklaim bahwa kandungan asbes dalam produk mereka hanyalah 0,00002 persen saja. Menindaklanjuti hal ini, perusahaan pun memutuskan untuk menarik produk dari pasaran.
Pada dasarnya, perlu dipahami bahwa asbes merupakan zat terbentuk secara alami bersama talc, mineral dasar dari alam untuk memproduksi bedak bayi. Akan tetapi, pembentukan zat ini tidak selalu terjadi. Dengan kata lain tambang dari talc seharusnya diuji untuk kendungan asbesnya. Apabila positif, tentu penggunaannya harus dihindari.
Selama beberapa dekade, Johnson & Johnson mengklaim bahwa produk bedak bayinya bebas asbes. Namun, penyelidikan yang dilakukan oleh Reuters yang diterbitkan tahun lalu menunjukkan bahwa produk bebas asbes tidak selalu terjadi, dan perusahaan menyadari hal itu. Menurut laporan, sejak tahun 1971 hingga awal 2000-an, bedak bayi J&J terjadi secara berkala dites menunjukkan hasil positif untuk sejumlah kecil kandungan asbes.
Kanker akibat Asbes
Di sisi lain, saat ini semakin banyak kasus mesothelioma yang menyerang orang-orang di Amerika. Kanker langka ini menyerang jaringan yang melapisi dan melindungi organ-organ tertentu, termasuk paru-paru dan rongga dada. Meskipun kasus ini hanya 0,3 persen dari semua kanker yang didiagnosis di AS dan, waktu kelangsungan hidup bagi penderita mesothelioma rata-rata hanya sekitar 12 hingga 14 bulan.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) menemukan adanya hubungan antara mesothelioma dan paparan zat asbes yang cukup kuat sehingga dapat disimpulkan bahwa zat ini merupakan zat racun yang menyebabkan kanker.
Kemudian, sejak penemuan asbes dalam kandungan Johnson & Johnson Baby Powder, lebih dari 13.000 tuntutan hukum telah diajukan pada perusahaan ini. Mayoritas tuntuan mengklaim bahwa produk-produk J&J telah menyebabkan kanker dan kematian.
Merespon hal tersebut J&J mengatakan bahwa mereka memiliki standar pengujian yang ketat untuk memastikan produk kosmetiknya aman dan selalu dalam pengawasan serta pengujian selama bertahun-tahun, termasuk pengujian FDA sendiri. Meskipun begitu, mereka tetap melakukan penarikan produk dengan membelinya dari pengecer online dan segera melakukan penyelidikan apakah hasil uji yang tersebar adalah palsu.