1. Cermat dalam memilih bahan hijab
Memilih bahan hijab menjadi syarat pertama agar hijab tidak bau. Bahan hijab yang menimbulkan rasa panas akan menyebabkan pemakainya mengeluarkan banyak keringat dan tertahan dalam bahan. Akibatnya, hijab menjadi bau keringat.
Hindari bahan sifon berkualitas rendah yang tipis namun jika ditempelkan langsung ke kulit akan terasa licin, kesat dan gerah. Bahan sifon ini umumnya memicu keringat berlebih di kulit kepala dan wajah sehingga mau tak mau membuat area kepala akan lebih lembap dan cepat.
Selain itu, bahan-bahan sejenis jersey berkualitas murah yang licin dan cenderung permukaannya mengilap juga akan rentan menimbulkan bau tak sedap. Bahan lainnya yang harus dihindari ialah hijab dari bahan linen yang cenderung lebih tebal dan kaku serta bahan serat tebal seperti pashmina.
2. Perhatikan kebersihan inner hijab
Seringkali perempuan salah kaprah soal menjaga kebersihan hijab miliknya. Merasa sudah rutin berganti hijab, maka mereka merasa aman. Padahal, mengganti hijab setiap hari saja tidaklah cukup. Penting untuk rutin mengganti inner (ciput) dalaman hijab setiap Moms merasa sudah cukup kotor, berkeringat atau bahkan hanya lembap.
Selanjutnya, gunakan inner yang tidak sepenuhnya menutup kepala. Agar rambut tidak terlihat dengan inner yang tidak menutup kepala, gunakan bahan hijab yang tidak transparan. Inner yang tidak menutup seluruh kepala memungkinkan sirkulasi udara di kepala berjalan baik dan mencegah bau.
3. Tambahkan cuka saat mencuci hijab
Mencuci hijab agar tidak berbau juga ada triknya sendiri nih, Moms. Campurkan deterjen dengan air dan 1/4 cup cuka agar hijab tidak bau. Selain menghilangkan bau, cuka akan menghilang noda membandel yang melekat pada hijab. Jika hijab sudah terlanjur berbau, maka Moms dapat menggunakan tambahan baking soda ketika mencuci.
4. Hindari rambut basah saat mengenakan hijab
Saat hendak bepergian menggunakan hijab sebaiknya pastikan rambut Moms benar-benar kering. Rambut yang masih basah menyebabkan kepala tidak sehat dan mengeluarkan bau tidak sedap. Jika ingin keramas sebelum bepergian dan menggunakan hijab aturlah waktunya sehingga saat jilbab dikenakan rambut sudah kering.
5. Pastikan menjemur hijab sampai kering
Hal ini juga penting untuk diperhatikan nih Moms. Sama halnya dengan baju yang tak kering saat dijemur dan mengeluarkan bau apek, hijab juga bisa demikian. Setelah mencuci hijab, pastikan menjemurnya hingga benar-benar kering agar terhindar dari bau yang tak diinginkan.
6. Hindari penggunaan parfum secara langsung pada hijab
Hijabers sering mengira, hijab yang disemprotkan parfum akan menghilangkan bau tidak sedap. Padahal, parfum akan memicu bau tidak sedap pada hijab karena kandungan alkohol dalam parfum bisa menyerap ke dalam serat kain hijab dan bercampur keringat. Sebaiknya gunakan essential oil, misalnya aroma lavender dan melati lebih cocok digunakan untuk mengharumkan hijab.
7. Hindari terlalu banyak melilit hijab dan menumpuknya terlalu banyak
Sebelum mengenakan hijab, sebaiknya perhatikan dulu cuaca dan tempatnya Moms, seperti indoor ataupun outdoor.
Jika cuacanya sedang terik dan panas, sebaiknya hindari mengenakan hijab dengan gaya lilitan yang terlalu banyak dan ketat.
Hindari pula gaya hijab yang memerlukan berlapis-lapis kain terlalu banyak. Hal ini bisa membuat Moms berkeringat lebih cepat dan membuat hijab mengeluarkan aroma tak sedap.