1. Infeksi
2. Mastoiditis
Mastoiditis adalah kondisi infeksi yang lebih serius akibat tidak ditangani dengan baik. Infeksi ini muncul di tonjolan tulang di belakang telinga yang disebut mastoid. Infeksi ini dapat menyebabkan tumbuhnya kista yang berisi nanah. Kista yang berisi nanah ini berbentuk gumpalan ataupun benjolan yang terletak di belakang telinga.
3. Abses
Abses atau bengkak bernanah muncul ketika jaringan atau sel bagian tubuh terinfeksi. Hal ini menandakan tubuh sedang melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Untuk melawa infeksi ini, tubuh akan mengirimkan sel darah putih yang lebih banyak ke area yang mengalami infeksi. Akibatnya, sel darah putih menumpu pada satu daerah atau area yang kemudian berujung munculnya nanah. Biasanya, ketika abses muncul pada bagian tubuh, terutama belakang telinga, abses akan terasa nyeri, menyakitkan dan hangat ketika disentuh.
4. Otitis media
Otitis media atau biasa disebut sebagai infeksi telinga. Infeksi telinga dapat disebabkan oleh bakteri atau virus yang menyerang tubuh. Salah satu ciri terkena infeksi telinga adalah munculnya benjolan di belakang telinga. Hal ini terjadi karena penumpukan sel darah putih pada bagian belakang telinga dan menyebabkan adanya gumpalan disertai dengan pembengkakan pada daerah tersebut. Pembengkakan ini terasa menyakitkan dan dapat berlangsung cukup lama.
5. Lymphadenophathy
Lymphadenopathy adalah penyakit pada kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening sendiri adalah struktur kecil yang ada di seluruh badan, mulai dari bawah lengan, leher, pelvis hingga ke belakang telinga. Apabila kelenjar getah bening membengkak, maka biasanya tubuh terjangkit infeksi. Penumpukan sel darah putih yang melawan infeksi akan menumpuk di kelenjar getah bening dan menyebabkan pembengkakan. Selain itu, pembengkakan kelenjar getah bening dapat disebabkan oleh peradangan ataupun kanker.
6. Kista sebaceous
Kista sebaceous adalah benjolan yang tidak berbahaya atau benjolan non-kanker yang muncul di bawah kulit. Benjolan ini biasanya ditemukan di kepala, leher dan torso. Kista sebaceous ini muncu di sekitar kelenjar sebaceous, yang mana kelenjar ini berfungsi untuk memproduksi minyak untuk kelembapan kulit dan rambut. Umumnya, kista sebaceous ini tidak terasa sakit bila disentuh, namun dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada bagian tubuh tertentu.
7. Jerawat
Jerawat tidak hanya muncul di wajah, namun bisa muncul di leher dan belakang telinga. Jerawat di belakang teling dapat disebabkan oleh bakteri atau penumpukan sel kulit mati dan minyak yang menyumbat pori-pori. Sehingga menimbulkan jerawat dan benjolan pada bagian belakang telinga. Jerawat umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, namun jerawat dapat membesar dan diikuti dengan peradangan di sekitar tumbuhnya jerawat. Disertai dengan benjolan yang menjadi keras dan padat.
8. Lipoma
Lipoma adalah benjolan lemak yang dapat muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk belakang telinga. Kondisi lipoma cenderung tidak berbahaya dan tidak terasa sakit. Lipoma terkadang tidak dapat dideteksi dari permukaan kulit. Namun, ketika lipoma membesar, dapat dirasakan dengan sentuhan tangan.
Kapan harus periksa ke dokter?
Umumnya, benjolan di telinga tidak berbahaya, namun apabila diikuti kondisi yang lain, atau benjolan semakin membesar dan parah, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Ada beberapa kondisi benjolan telinga yang harus diperiksakan ke dokter, antara lain:
- benjolan muncul tiba-tiba
- benjolan terasa melekat pada tempatnya
- benjolan terasa sakit, merah dan mengeluarkan nanah atau cairan
- benjolan berubah bentuk atau membesar