1. Pahami Penyebab Anak Memukul
Sebagai orangtua, Mommy harus paham bahwa ada beberapa penyebab mengapa anak cenderung mengekspresikan kemarahan dan emosi dengan memukul. Pada dasarnya kebiasaan memukul yang dilakukan oleh anak didasari oleh ketidakmampuan mereka dalam mengontrol impuls. Itu adalah gerakan marah spontan yang dilakukan tanpa berpikir atas konsekuensi yang akan diterimanya. Ini dilakukan untuk membuat orangtua atau orang lain peduli dan memikirkan dirinya dan menuruti kemauannya.
2. Pertegas Aturan Memukul
Saat anak tampak selalu mengekspresikan emosinya dengan cara memukul, cobalah untuk membuat aturan yang tegas mengenai kebiasaan buruk ini. Katakan bahwa memukul adalah sesuatu tindakan yang salah dan tidak boleh untuk dilakukan karena menyakiti fisik orang lain. Jika ini dilakukan, akan ada hukuman dan konsekuensi yang diterimanya.
3. Ajarkan Cara Lain untuk Mengendalikan Emosi
Saat anak sudah mulai tenang, cobalah untuk mengajarkannya bagaimana seharusnya ia meluapkan emosinya. Katakan padanya bahwa memukul adalah hal yang tidak baik, tidak hanya menyakiti fisik orang lain, memukul juga dapat berisiko melukai diri sendiri jika orang yang dipukul menghindar atau melawan. Memukul barang-barang juga dapat menyebabkan kerusakan yang pastinya sangat merugikan. Jadi, daripada memukul, cobalah untuk mengatur nafas, berdiam diri sejenak, atau mencari aktivitas lain untuk mengalihkan kemarahan yang berlebihan.
4. Jangan Menghukum Anak dengan Pukulan
Ketahui juga mungkin anakmu memiliki kebiasaan memukul karena terbiasa dipukul atau dicubit sebagai bentuk hukuman. Hindari memberikan hukuman anak dengan cara yang kontras dengan apa yang ingin Mommy ajarkan. Biasakan menghukum anak dengan hukuman yang mendidik dan sesuai dengan kesalahannya. Bukan dengan menyakiti secara fisik seperti memukul atau mencubit.
Jadi, itulah beberapa tips yang bisa Mommy coba untuk menghentikan kebiasaan memukul anak. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat, ya!