Well, kali ini mamaAcen mau share mengenai perjalanan memilih DSA. Kira-kira Acen udah coba sekitar 6 dokter anak.

Waktu itu aku melahirkan di RSIA YPK Mandiri - Menteng dengan proses persalinan caesar. Niat hati maunya normal tapi apa daya Allah berkehendak lain. 



Saat proses kelahiran sendiri, dibantu oleh dokter anak Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) yang adalah dokter spesialis bayi prematur. Arsen tidak terlahir prematur sih, hanya saja dokter tersebut yang dipilih oleh dr. H.MS. Nadir Chan, SpOG(K) untuk membantu persalinan.

Seminggu setelah persalinan kami diminta kembali untuk buka benang jahitan caesar dan cek kesehatan Arsen. Setelah kunjungan pertama dengan Dokter Rina, kami memutuskan untuk mencari dokter yang lain. Alasan dan pilihannya dijabarkan dibawah ini yaa :

Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K)
Prakter di RSIA YPK Mandiri. Beliau adalah Dokter spesialis bayi prematur dan seorang NICU Consultant. Beliau hanya prakter 1 kali seminggu di YPK, di hari Sabtu jam 11.00-21.00. Dengan beliau harus reservasi 1 hari sebelumnya, which is jumat. Jumat pun harus telpon pagi, karena nanti dapet antriannya sudah nomer besar. Kadang juga jadwal suka berubah, waktu itu pertama kali dokternya datang di jam 12 lewat karena ada urusan terlebih dahulu. Antriannya panjaaaangggg sepanjang alaihim. Biaya konsultasi sekitar 200-300rb. Karena menurut kami kasian kalau bawa bayi harus antri sepanjang itu, akhirnya kami memutuskan untuk ganti dokter walaupun masih bingung mau ganti jadi siapaaaa ???

Ditengah-tengah kebingungan kami, Arsen tertular batuk dari Papanya diumur sekitar 1 bulan. Bingung cari dokter sana sini yang prakter sore. Telpon ke YPK dokter yang sore harus antri dan baru dapet malam. Akhirnya tante rekomen ke RS MMC dengan Prof. Supardi, oke akhirnya kami coba.

Prof. dr. Soepardi Soedibyo, SpA(K)
Beliau prakter di RS MMC dari Senin - Sabtu, waktunya kadang siang-sore, kadang sore-malam. Antriannya ngga terlalu panjang juga. Biaya konsulatsi sekitar 300-400rb. Karena sudah profesor jadi saya dan suami berfikir okelah patut dicoba, pastilah udah jago banget!! Dan bener ajasih, cuman diliat aja udah tau anak sakitnya apa dan kenapa 😂dokternya juga RUM jadi ngga gampang kasih obat. Kunjungan pertama dan kedua (untuk vaksin) papaAcen ngga ikut, jadi cuma mamaAcen dan eyangAcen. Kunjungan ketiga untuk vaksin lagi, papaAcen kebetulan lagi bisa karena cuti. Dikunjungan ketiga tersebut papaAcen agak ngga sreg dengan beliau. Memang karena beliau sudah sangat expert jadi ketika menjawab pertanyaan agak sedikit galak, padahal kami orangtua baru pinginnya sharing hehehehe jadi papaAcen minta cari dokter lain aja. 

Haduuhh mamaAcen makin galau dan bingung. Akhirnya mikir coba balik lagi ke YPK tempat arsen lahir. Tapi mau coba dokter lain, setelah liat-liat review, coba deh ke Dokter Darlan.

dr. H. Darlan Darwis, SpA(K)
Beliau praktek di RSIA YPK Mandiri, 4 hari dalam 1 minggu. Biasanya kami datang di hari sabtu pagi. Antriannya panjang tapi masih bisa diterima dengan akal sehat 😂 sehingga bisa konsultasi agak lama tanpa takut yang lain udah antri. Biaya konsultasinya sekitar 200-300rb. Kesan pertama kami, dokter darlan orangnya beneran baik banget, jawabannya enak dan selalu bikin tenang, pertanyaan bodoh dari new mom kayak aku gini juga dijawab loh hahaha, terus beliau suka pasang lagu-lama via youtube, jadi kalo masuk ruangannya serasa ada live music 😂😂 okelah ini kami jadikan dokter favorito dan akan kembali lagi.

Karena kebetulan kami tinggal di Cileungsi-Cibubur, kami juga masih mencari dokter yang sekiranya ada di RS terdekat. Tapi so far kami belum dapet info maupun review dokter di RS Permata Cibubur (keliatannya paling bagus didaerah situ wkwk) sampai suatu hari, temen kantor sesama ibu menyusui di ruang laktasi memberikan informasi kalau ada dokter yang lumayan ok di RS Permata Cibubur. Namanya dokter Suraiyah.

dr. Suraiyah, SpA(K)
Beliau praktek di RS Permata Cibubur dari Senin-Sabtu di pagi hari. Biaya konsulatsinya 200-300rb. Pertama datang untuk vaksin. Saat masuk beliau cek semuanya termasuk bagian dalam celana atau testis. Penjelasannya juga baik dan keibuan. Beliau agak sedikit concers mengenai bentuk testis Arsen yang menurut beliau berbeda. Katanya seperti kecil sebelah. Mendengar penjelasan tersebut, papaAcen mau minta second opinion dulu. Akhirnya kami balik lagi ke Dokter Darlan untuk menanyakan testisnya 😂 

Setelah perjalanan yang cukup melelahkan cileungsi-menteng tiap sabtu pagi untuk sekedar vaksin. PapaAcen cerita bahwa teman kantornya ada yang membawa anaknya ke rumah vaksin. Akhirnya coba browsing dan ternyata ada di cibubur. Oke kita cobalah kesana. Dengan maksud ya nyobain vaksin aja. Eh ternyataaaaa.. dokternya baikkkk bangettt!! Masih lumayan muda mungkin under 40, dan kalo sharing enak banget, dan biasanya beliau juga memberikan sesuai dengan pengalamannya dalam mengurus anak.

dr. Febbiana Tanzia
Beliau praktek di Rumah Vaksin Cibubur. Pada dasarnya beliau adalah dokter umum, bukan spesialis anak (cmiiw). Tapi mamaAcen dan papaAcen pertama kali kesini langsung suka. Ngga ada "gap" antara pasien dan dokter. Beliau teliti untuk periksa semuanya, dari berat badan, lingkar kepala, nanya perkembangan, nanya makannya gimana, dan memberi masukkan kalau ada yang buat galau. Ohiya beliau juga selalu nanya "ada yang mau ditanyain lagi ngga bu sebelum mulai vaksinnya". Akkkkk sukaaaakkkk!!!. Sama satu lagi, sebelum vaksin selalu baca doa dulu *penting* 😆 akhirnya sekarang jadi langganan di vaksin di rumah vaksin cibubur. Terus baru 2 kali vaksin ada lomba, eh Arsen menang juara favorite 2, lumayaaaannn wkwkwkwk.

Lalu di rumah vaksin ngga ada biaya dokternya, hanya bayar biaya vaksinnya aja. Waktu Arsen 9 bulan dokter langsung kasih salam perpisahan karena baru akan ketemu lagi di umur 12 bulan. Huhuhu so sweet banget sih dok 🤣

Dokter terakhir yang dicoba baru aja di hari Sabtu kemarin. Tepat saat acen yang fimosis (nanti akan dijabarkan ditulisan terpisah) terserang ISK. 

dr. H. M. Arief Hermanu, SpA
Beliau praktek di RS Permata Cibubur setiap senin-sabtu. Kalau senin-jumat adanya sore-malem, kalau sabtu siang-malem. Sebenernya kemarin karena dadakan jadi kita mikirnya yaudahlah dokter siapa aja soalnya urgent. Dapetlah dokter ini dan kami cukup puas. Biaya konsultasinya standard sih 200-300rb. Karena kami mempunyai permasalahan seputar fimosis dan testis arsen, jadi kami cukup senang mendapatkan dokter laki-laki. Kalo dokter cewe agak bingung deseu secara gak punya wkwkwk. Dokter Arief menjelaskan baik, ramah, dan cukup telaten dengan anak yang ngamuk-ngamuk karena kesakitan. Memberikan masukannya juga sesuai dengan hal-hal yang kami pelajari sebelumnya di google *teteup mamah zaman now* jadi cukup menenangkan. Antriannya juga ngga panjang. Kami diminta datang kembali setelah obat-obatannya arsen habis dan untuk di cek selanjutnya mau di sunat.

Sekian ya mom tentang perjalanan pemilihan dokter anak. Semoga memberikan informasi dan juga pencerahan buat para mom yang lagi mencari dokter anak :)