1. Anal Fissure (Robekan pada Anus)

Anal fissure adalah robekan pada lapisan anus yang disebut mukosa anus. Mukosa anus cukup rentan terluka selama buang air besar. Luka pada Mukosa anus sering terjadi pada bayi, bahkan di usia yang masih sangat muda. Belum diketahui penyebab kenapa bayi mengalami anal fissure, namun para ahli menyatakan kalau kemungkinan ASI menyebabkan BAB menjadi lebih cair sehingga menutupi lapisan mukosa yang sensitif pada anus. Oleh karena itu, bayi yang sering terkena diare,  lebih sering mengalami anal fissure ini. Selain itu, penyebab lainnya karena bayi mengalami konstipasi. BAB yang keras berisiko melukai bagian anus bayi. 
 

1. Anal Fissure (Robekan pada Anus)
source: http://www.kidzzworld.com


 

2. Infeksi

BAB bayi berdarah juga menandakan infeksi. Apabila BAB berdarah disertai diare maka kemungkinan bayi mengalami infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri seperti shigella (penyebab disentri), salmonella atau campylobacter. Bakteri-bakteri ini menyebabkan peradangan pada usus, yang kemudian pecah sehingga mengalirkan darah ke dalam feses. Jenis bakteri streptococcus juga menyebabkan BAB berdarah karena menginfeksi kulit di sekitar lubang anus sehingga terjadi peradangan. 
 

2. Infeksi
source: https://www.webmd.com


 

baca juga

3. Kolitis

Kolitis adalah peradangan kronis yang terjadi pada usus besar (kolon) dan rektum. Kolitis pada bayi akan menyebabkan luka kecil di usus besar yang mungkin tidak terasa sakit tapi bisa menyebabkan ada darah pada feses. Belum diketahui penyebab kolitis pada bayi, namun banyak yang meyakini kalau genetik memainkan peran utama.

Bayi yang lahir prematur juga rentan mengalami BAB berdarah karena memiliki sistem kekebalan tubuh terbelakang, yang membuat organnya rentan terhadap infeksi. Dalam kondisi ini, dinding usus diserang bakteri, dan degenerasi bakteri menyebabkan radang yang akhirnya menyebabkan darah pada BAB.
 

3. Kolitis
source: https://www.webmd.com


 

4. Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah penyakit radang pada usus besar, yang hampir serupa dengan kolitis. Sama seperti dalam kasus kolitis, tidak ada penjelasan yang jelas mengenai kondisi ini dan tampaknya disebabkan oleh mutasi genetik. Jika seseorang dalam keluarga, termasuk keluarga langsung, telah didiagnosis menderita penyakit Crohn, maka kemungkinan si kecil juga akan mengalami penyakit ini. 
 

4. Penyakit Crohn
source: https://www.rewardme.in


 

baca juga

5. Alergi

Ternyata alergi juga bisa menjadi penyebab BAB bayi berdarah lho, Moms! Bayi yang alergi terhadap jenis makanan tertentu seperti susu sapi dan gandum besar risikonya mengalami BAB berdarah yang kadang disertai dengan lendir. Selain alergi makanan, darah pada feses bisa disebabkan ketika si kecil mulai mengonsumsi vitamin. Meski kasusnya cukup jarang tetap tidak boleh diabaikan. Ketika anak tidak lagi mengonsumsi vitamin, maka darah pada BAB akan berhenti dengan sendirinya. 
 

5. Alergi
source: https://i.pinimg.com/736x/04/e3/ae/04e3ae50ebcbf5a0473b166e95cb433b--cute-baby-pictures-cute-photos.jpg