Hallo moms, saya sempat memakai jasa art H-1 bulan sebelum anak saya lahir, dan h+3 bulan setelah lahiran, Art ini untuk saya pribadi, karena mamah saya (di Bandung) merasa saya perlu dibantu jika tidak tinggal dengannya, mengingat di rumah (mertua) ini tentunya semua sibuk ya, punya urusan masing-masing, dan saya orangnya tidak mau merepotkan, karena saya gak enakan orangnya.
Sudah saya pertimbangkan apa saja tugas Art disini yaitu khusus untuk cuci setrika baju Attar (anak saya), beres" kamar saya dan masak sesekali untuk saya (makanan berbeda dari menu keluarga selama 40hari atau setelahnya), bantuin saya, nemenin ke dokter/jalan-jalan. Se simple itu yaa tugasnya, hehe.
Selama masa itu pula urusan anak semua saya pegang bersama suami 24/7 walaupun ada art. Karena saya dan suami belum percaya untuk orang lain yang pegang anak saya. Dan ya saya juga tidak ada kerjaan kok, jadi selama saya bisa pegang, untuk apa orang lain yang pegang, kecuali saya kembali bekerja atau sesekali saja, atau hanya menemani saat main. Karena disini art saya usia masih 15 tahun dan anak saya masih new born, jadi betul-betul gak saya kasih pegang yah, hanya pas sudah usia 3 bulan, sesekali pegang saat main sepenglihatan saya. Dan cuma bertahan 3 bulan, mbak nya Attar pulang kampung ahahaha.
Alhamdulillah yaa, semenjak suami menjadi ayah sifat sifat egoisnya menurun, hehehe. Dalam artian suami mau turun tangan membantu pekerjaan saya tanpa disuruh, tapi dari hamil saya sering request sih kepadanya untuk sekedar bilang " Yang, baca deh ini buku Ayah Asi, bagus" (walaupun gak dibaca juga ini bukunya hahaha tapi kadang kalau ada hal-hal yang berkaitan seirng saya bacakan didepannya, atau "yang nanti anak kita aku maunya begini begitu yaaa" , dari A-Z kita jabarkan keinginan kita. Komitmen dari awal kehamilan itu juga wajib yah karena kehidupan kita setelah menikah, adalagi masanya yaitu mengurus anak nanti. Kadang ada saja pendapat yang berbeda dalam mengurus anak. Dari suami dan istri saja sudah berbeda cara asuh anak, apalagi dari pendapat keluarga besar. Jadi komunikasi itu penting.
Kalau dulu kayanya belum ada rasa tanggung jawab untuk bekerjasama di rumah. Tapi setelahnya, tanpa disuruh si ayah ini inisiatif untuk membantu. Bahkan saat hamil kebetulan ART mertua dirumah sempat pulkam beberapa hari dan akhirnya saya sempat sesekali bertugas mencuci baju, dan perdana dibantu suami hihihii mungkin dia gak tega liat istri lagi hamil trim 1 melakukan pekerjaan itu mengingat saya sempat flek saat itu.
Ya berbagi peran dalam rumah tangga itu penting lho, mungkin kalau jaman dulu benar benar istri lah yang kesana kesini mengurus A sampai Z dan mengatur segala keuangan, sedangkan suami diluar mengurus pekerjaan. Ini good point, very good, jadi wanita jaman dahulu itu betul betul superwoman, tapi semakin kesini kata superwoman tadi artinya bisa macam-macam, menurut saya pun superwoman adalah wanita yang mandiri melakukan pekerjaannya selagi dia bisa, even itu dirumah, atau dikantor, dimanapun.
Usia Attar baru beberapa hari, ayah minumin asip dengan cup feeder
Tapi ini gak berlaku di keluarga saya. Keluarga saya disini adalah saya dan suami yaa hehe. Tepatnya setelah punya anak tadi. Dalam urusan rumah kebetulan memang kami masih tinggal bersama orang tua (suami), dan ada ART yang pulang pergi khusus untuk masak cuci setrika sekeluarga. Sisanya ya diurus sendiri.
Disini, alhamdulillah suami support moril dan tenaga, moril itu ya simple bawain makanan supaya asi lancar, beliin asi booster (minuman), dia ikut ingetin saya untuk makan yang banyak dan juga minum suplemen.
Lalu dalam hal tenaga ikut bantuin ganti popok, pegangin botol susu (jika sedang minum asip), jagain anak (semenjak saya aktif kerja), gendong dikala malam, setelah atau sebelum nyusu dengan saya, attar sudah ditimang timang agar dia bisa langsung tidur sesaat menyusu. Bawa diaper bag, cooler bag, dorongin stroller, bantu tenangin anak, ajak main anak, kecuali mandi yaah, selama 10 bulan ini Ayahnya belum berani mandiin attar, hehehe.
Ayah pakaian baju setelah ganti popok
Ditambah sekarang-sekarang ayahnya jadi rajin bantuin rapihin sprei/kamar, terkecuali nyapu dan pel yaa, hanya rapihin saja. Bagaimana gak melting coba saya ini sebagai istri dan ibu, ya ampun akhirnya ayahnya jadi ikut serta tanpa disuruh. Buat saya ini sesuatu sepele tapi berkesan, artinya dia tidak berpikiran saya suami sudah capek cari uang di kantor dengan segala urusannya, sampai rumah ya maunya dilayani. Enggak, tapi ya kita istrinya ingat juga ya, ini adalah tugas istri, suami hanyalah membantu, bukan 100% dikerjakan olehnya. Dan selama bukan kita yang nyuruh ini itu, tapi pure suami yang turut bantu, mungkin karena lihat istrinya kasian kucel dan capek seharian urus anak dan rumah yaa dia ikut bantuin, hehehe
Setiap habis menyusu, disendawakan oleh Ayah
Selain itu, ini adalah bentuk bounding ayah dan anak, bagi ayah yang tidak pernah dilibatkan tentu akan berbeda bounding nya dengan ayah yang terlibat. Ayah jadi belajar juga bagaimana mengendalikan anak, komunikasi dan bermain dengan anak, efek psikologis sang anak pasti berbeda ketika dia berada di dekat ibu dan ayahnya, juga meningkatkan kecerdasan sang anak. Kita selaku orang tua bisa mengatur siapa nanti yang akan jadi good guys dan bad guys, karena menurut saya ini juga mesti ada didalam suatu hubungan anak dan orang tua, hehe supaya anak memiliki sandaran terhadap 2 karakter berbeda siapa lebih keras/disiplin dan siapa yang fleksible.
Ayah pun bisa mengajarkan hal-hal yang bersifat kelaki-lakian (untuk anak laki-laki), ibu mengajarkan hal yang bersifat perempuan (untuk anak perempuan), jadi idealnya orang tua berbagi peran asuh terhadap anaknya kelak.
Jadi para suami dan ayah, yuk mari bantu istri dan ibunya anak-anak agar tetap waras, dan hatinya happy, dengan cara cukup diberikan perhatian dan ikut meringankan tugasnya. Karena para suami memang betul capek kerja di kantor dengan tanggung jawab yang besar serta memiliki pressure dari atasan selama 8 jam, tapi lihat ibunya anak-anak bertugas dari subuh hingga larut malam bahkan terjaga seakan tidak selesai-selesai pekerjaannya.
Ayah masa Kini !
source: https://doy9lykf9ter0.cloudfront.net/photo/temporary/2b58152ff9ca81ad9218057ca270affb.jpeg
Komentar Artikel Ini
{{comment_count||0}}
Sort by{{sorted_by}}
Like!
Newest
Reply
- {{ comment.nam }}{{ comment.commented_at }}EditDelete{{comment.gd}} Likes{{comment.bd}} BadsThis comment was deleted.
more comments
Loading...