1. Mencegah Infeksi Pada Janin
Kebanyakan ibu hamil baru memeriksakan torch ketika janin sudah berkembang di dalam rahimnya. Padahal, sebaiknya pemeriksaan torch dilakukan sebelum hamil, di mana ketika kamu merencanakan program kehamilan. Pemeriksaan torch ini bertujuan untuk mencegah infeksi yang bisa akan menular ke janin dan menyebabkan kelainan pada bayi. Misalnya rubella menyebabkan tuli, katarak, bahkan kelainan jantung pada bayi.
2. Mengetahui Ada Tidaknya Penyakit
Sebelum merencanakan kehamilan pemeriksaan torch sangat penting untuk dilakukan. Hal ini untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit di dalam tubuh si calon ibu. Karena jika terdapat penyakit yang berisiko pada janin, ada baiknya diobati terlebih dahulu sebelum melakukan program hamil. Kalaupun Moms sudah terlanjur hamil, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan torch pada trimester awal kehamilan.
3. Mencegah Kelainan Janin
Jika tidak melakukan pemeriksaan torch sebelum hamil dikhawatirkan terdapat infeksi infeksi ini akan menular ke janin dan menyebabkan kelainan pada bayi. Rubella misalnya, bisa menyebabkan tuli, katarak, bahkan kelainan jantung pada bayi. Perlu diketahui kelainan pada pertumbuhan janin dalam kandungan dibagi dua, yaitu kelainan karena kromosom dan kelainan yang bisa dicegah. Kelainan kromosom ini terjadi akibat keturunan yang diwariskan melalui gen yang abnormal, misalnya kehamilan kosong (blighted ovum).
4. Mengetahui Lebih Dini Jika Terdapat Toxoplasma
Pada umumnya, infeksi toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesipik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi. Gejala toxoplasma ini mirip gejala influenza, timbul rasa lelah, malaise, dan demam. Nah, jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelainan mata dan atelinga, retardasi mental, dan kejang-kejang.